Kamis, 21 November 2013

Komunitas Pasar Sastra Leuwiliang (KPSL)

Tidak mudah menemukan toko buku yang berkualitas di bogor barat. Hal tersebut mengakibatkan pula buruknya kesadaran gemar membaca di kalangan masyarakat. Padahal, berliterasi (kegiatan baca-tulis) adalah hal yang penting dilakukan. Masa peradaban manusia saja disebut bersejarah ketika ada tulisan. Sejarah Indonesia dimulai dengan adanya yupa (prasasti) di Kota Kutai pada abad ke-IV Masehi. Pertanyaan yang mendasar adalah, Apakah tidak layak kehidupan disebut sejarah sebelum ditemukannya sebuah tulisan?  Jawabannya sederhana, di sanalah letak kekuatan literasi.

Komunitas Pasar Sastra Leuwiliang terbentuk karena kemirisan hal tersebut. Sebuah komunitas sastra yang bergerak di bidang literasi. Dinamakan pasar karena pada dasarnya pasar adalah pusatnya tempat transfer uang menjadi barang. Begitu pun dengan Pasar Sastra, tempatnya memindahkan informasi-informasi mengenai sastra dari kepala ke kepala lain.


Di kantor KPSL yang bertempat di Pertokoan ATC Leuwiliang Blok H-8, didirikanlah sebuah perpustakaan umum yang bisa dibaca gratis selama di tempat. Kantor tersebut juga adalah tempat sharing dan diskusi mengenai sastra. Pintu kami selalu terbuka dengan lebar bagi siapapun yang hendak berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar